Ya...gw menyebutnya hari itu adalah hari kelabu bagi gw dan mayoritas bagi pendukung Persija. dimana pada hari tersebut adalah hari semifinal Liga Indonesia 2007. memang Liga yang aneh dan liga yang terpanjang di dunia. untuk menyaksikan 1 musim kompetisi harus dijalani selama 1 tahun full. mulai dari tgl 10 Februari 2007 - 10 februari 2008. itulah bobroknya sistem kompetisi Liga Indonesia yang di urus oleh induk organisasi yg bernama PSSI.
Lagi..lagi Persija gagal mencapai final, karena harus kembali di hempaskan oleh lawannya, dalam hal ini adalah Sriwijaya FC dengan skor 1-0. sama dengan hasil yang diperoleh pada COPA, dimana Persija harus dihempaskan oleh Persipura dengan skor 3-2. dan itu terjadi di GBK dimana sebenarnya Persija banyak diuntungkan, dikarenakan bermain di hadapan publik nya sendiri. Namun beban Mental dan Tekanan " HARUS MENANG" yang dialami skuad Persija sepertinya menjadi bumerang bagi skuad Persija itu sendiri. Persija bermain sangat tidak lepas, kehilangan daya kreatifnya, terburu-buru, dan yang lainnya.
Hari yang kelabu itu tidak hanya sebatas itu saja, KEMBALI..persepakbolaan Indonesia merenggut nyawa salah seorang supporter Persija yang bernama Fathul M (27th). Alm Fathul yang berencana ingin menyaksikan tim idolanya..yaitu Persija harus mengakhiri nyawanya di area GBK dikarenakan pengeroyokan yang di lakukan oleh oknum-oknum supporter Persipura (Persipura Mania atau The Commend's). Why..kenapa...? mungkin itulah pertanyaan yang ada di benak kita. padahal semifinal yang berlangsung kemarin itu tidak mempertemukan Persipura vs Persija, melainkan Persipura vs PSMS Medan dan Persija vs Sriwijaya FC. kenapa yang bentrok malah supporter Persipura vs Persija..? Pasti ada sebab akibat nya..jika kita harus berpikir yang arif.
Hari yang kelabu itu tidak hanya sebatas itu saja, KEMBALI..persepakbolaan Indonesia merenggut nyawa salah seorang supporter Persija yang bernama Fathul M (27th). Alm Fathul yang berencana ingin menyaksikan tim idolanya..yaitu Persija harus mengakhiri nyawanya di area GBK dikarenakan pengeroyokan yang di lakukan oleh oknum-oknum supporter Persipura (Persipura Mania atau The Commend's). Why..kenapa...? mungkin itulah pertanyaan yang ada di benak kita. padahal semifinal yang berlangsung kemarin itu tidak mempertemukan Persipura vs Persija, melainkan Persipura vs PSMS Medan dan Persija vs Sriwijaya FC. kenapa yang bentrok malah supporter Persipura vs Persija..? Pasti ada sebab akibat nya..jika kita harus berpikir yang arif.
Kebetulan, gw melihat langsung pertandingan Persipura vs PSMS medan, dan saat itu gw melihat ...mayoritas pendukung Persija (The Jak) mendukung PSMS Medan bersama Kampak & Smeck. mungkin karena history tentang Persipura, bahwa langkah Persija sering gagal jika bertemu dengan Persipura (jadi inget Final Liga Indonesia 2005 dan Semi Final Copa Indonesia 2007...Persija selalu kalah dari Persipura...dan sempat terjadi kerusuhan diantara kedua supporter nya). nah itulah yang membuat gw maklum, bahwa mayoritas pendukung Persija lebih mendukung PSMS Medan, namun yang sangat gw sayangkan adalah dukungan kepada PSMS Medan tidak hanya sebatas itu saja, tetapi terlihat di tribun atas dari pendukung Persipura, supporter yg berwarna oren mulai melempari benda2 kearah supporter Persipura ( saya tidak perduli..itu the jak resmi, ato the jak liar, ato sebatas simpatisan Persija saja ) tapi bagi saya saat itu...adalah suatu perbuatan yang memalukan dan tidak menghargai supporter tamu (dalam hal ini adalah persipura mania/the commend's).
Dan akhirnya Pendukung Persipura tersebut terlihat sangat marah sekali, sadar kalo di stadion jumlah mereka kalah banyak ... akhirnya mereka segera lari keluar. Mereka sudah kalah dalam pertandingan, mengakibatkan hati mereka menjadi sedih...ditambah lagi ada beberapa Supporter Persija yang ikut menambah runyam persoalan dengan cara melempar-lempar benda (botol minuman) kearah supporter Persipura, makin meledaklah emosi mereka..dan itu saya sangat maklum.
Namun, ternyata terjadi hal yang diluar dugaan gw. Supporter Persipura itu mengamuk di luar stadion GBK dan mencari-cari orang2 yang menggunakan atribut Persija/Oren'. dan naas bagi sdr. fathul M yang tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya menjadi sasaran amukan kemarahan dari supporter Persipura tersebut. jelas dalam hal ini...kondisi supporter persipura jumlah nya jauh lebih banyak dari The Jak/Supporter Persija karena mayoritas pendukung Persija tsb sudah masuk kedalam stadion GBK. dan meninggal lah sdr. Fathul M dalam tragedi pengeroyokan tersebut.
Dalam hal ini saya akan bersikap obyektif...saya akan menyalahkan beberapa pihak, diantaranya :
1. Panpel Pertandingan : kenapa anda membiarkan ribuan anggota The Jak/Supporter Persija berada di atas tribun Persipura Mania ? Kenapa anda membiarkan pedagang minuman bebas berkeliaran ?
2. Pihak Kepolisian / Aparat Keamanan : Saya melihat sendiri di tayang televisi bagaimana anda, tidak bisa berbuat maksimal ? Saat pendukung Persipura mulai melakukan tindakan brutal terhadap beberapa anak-anak The Jak ataupun orang2 yang menggunakan atribut Oren..kalian hanya diam saja, tapi anda sangat sigap sekali menembakkan gas air mata ke arah supporter Persija , jika mereka melakukan tindakan anarkis. Diskriminasi sekali..kalian!
3. Supporter Persipura : Seharusnya kalian bisa menahan diri, apalagi kalian berada di kandang orang. teror, lemparan botol serta cacian seharusnya anda sudah bisa mengantisipasinya, karena anda ada di dalam lingkungan Sepakbola Indonesia (yg masih mengandalkan OTOT ketimbang OTAK). kalian membalas perlakuan The Jak/Supporter Persija dengan cara yang anarkis pula, dengan cara yang brutal pula, itu menandakan..ANDA sama bodohnya dengan prilaku anak-anak The Jak/Supporter Persija yang brutal. Biasakan sowan dulu kepada suporter tuan rumah, biasakan koordinasi, sehingga anda akan mendapat kawalan dari kami sebagai tuan rumah. Anda dapat melihat suporter PSMS & Sriwijaya yang telah kami jamu meskipun tidak sepenuhnya sempurna.
4. The Jak resmi / The Jak Liar / Supporter Persija : saya tidak perduli..yang melakukan lemparan ke arah supporter persipura, mau itu the jak resmi/the jak liar ato hanya simpatisan saja...bagi saya....SAMA AJA', ngga usah cari pembenaran...!!! akibat kelakukan kalian yang memancing emosi supporter Persipura, salah satu rekan kita (Fathul M) yg memang benar2 ingin nonton bola ..TIDAK SEPERTI KALIAN..!! harus kehilangan nyawanya..akibat kebodohan..dan kearoganan kalian...!!! dimana kalian saat rekan kita di keroyok di luar stadion....!!!!!! kalian yang bikin ulah di dalem stadion, tapi rekan kita yg diluar stadion yang malah kena musibahnya...!!!
5. Pengurus The Jak Mania : semestinya anda proaktif dengan menempatkan koordinator lapangan di tribun atas yang dibawahnya terdapat suporter lawan. Sebagai pengurus..lebih harus bisa berinstrospeksi diri...jangan hanya menyalahkan atau menuntut kepada pihak lain saja. satu hal menjadi catatan saya : The Jak dulu sedikit tapi memiliki Kualitas dan Kesadaran Etika menjadi SUPPORTER cukup tinggi. beda dengan sekarang...Kuantitas banyak..Kualitas...MiniM.
6. PSSI : nah buat PSSI yang Djancook....anda liat sendiri kan dengan sistem kompetisi yang anda buat...pagelaran 8 besar, semi final dan final...hanya akan mendatangkan emosi yang tinggi dari seluruh insan pecinta sepakbola. berbeda jika Liga di buat dengan cara 1 wilayah. Tingkat intensitas kerusuhan pasti akan sedikit berkurang.
Dan..yang terpenting..kini saat nya berpikir untuk kedepan..jangan hanya Dendam yang di gede-2in, DENDAM hanya akan menimbulkan masalah baru....!!
Gw ikhlas...jika harus kehilangan HP gw saat itu..( HP yg bener2 gw sayangin )...dimana2 copet selalu beraksi...kita jgn hanya menyalahkan si pencopet, tapi kita juga harus sadar diri...masih teledor kah kita ? ya..gw akuin gw teledor...
Tapi gw ngga ikhlas...jika kepergian Alm.Fathul M..harus menimbulkan fathul..fathul yang lain..dikarenakan DENDAM PERMUSUHAN...!!!!
So berpikir jernih dalam bertindak..., jika ingin di hargai..kita pun harus bisa menghargai orang lain.
Salam...
Dari Sebatas Supporter Persija Biasa
sumber : jakmania.org
Astaghfirullah.. Alfatihah buat almarhum, semoga amal ibadah beliau diterima disisi Allah Subhanahuwata’ala
BalasHapus